DISKUSI PANEL HSM



Dalam diskusi panel yang bertema SANTRI UNTUK NEGERI berkesimpulan seperti berikut :

“SANTRI UNTUK NEGERI

Dalam perkembangannya dapat dikatakan bahwa pesantren ialah suatu lembaga pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai keagamaan yang memiliki peran yang konkrit di tengah tengah masyarakat. Dimana pesantren dipimpin oleh seorang kyai yang mana satu pesantren dengan yang lain tidaklah sama. Pada awal berdirinya pesantren didirikan oleh masyarakat yang ingin belajar agama kepada seorang kyai (sebagai santri kalong), karena sebagian santri datang jauh dari rumahnya maka kemudian mereka membuat bangunan - bangunan kecil disekitar rumah kyai yang mana pada akhirnya bangunan tersebut disebut dengan pesantren. Jadi dapat dikatakan bahwa santri adalah masyarakat itu sendiri.

Santri di Pesantren belajar secara komprehensif tidak hanya belajar ilmu fiqh tapi juga belajar ilmu tasawuf. Sistem pesantren telah membentuk jati diri santri  dan santri dahulu memiliki budaya belajar yang kritis dan teliti, mereka terbiasa untuk menganalisa suatu hal sehingga mereka tidak mudah heran terhadap apapun (tidak kagetan). Santri identik dengan kesederhanaan dan dengan segala apa yang diajarkan di Pesantren santri menjadi benar-benar tahu akan kemaslahatan agama maupun masyarakat.

Santri memiliki peran aktif dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Dikeluarkannya revolusi jihad oleh K.H. Hasyim Asyari yang membakar semangat para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia merupakan bukti bahwa santri memiliki andil besar dalam bela Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan nilai - nilai islam rahmatan lil ‘alamin.

Dalam berbangsa dan bernegara santri menyatakan bahwa NKRI adalah final, NKRI adalah harga mati, dan mengakui bahwa panca sila sebagai ideologi Negara, cinta tanah air merupakan suatu hal yang legal dalam agama. Hal ini dapat dilihat bagaimana cintanya nabi pada makkah yang merupakan tanah air nabi dengan berdoa kepada Allah SWT. untuk kebaikan tanah makkah dan nabi mempercepat langkahnya ketika sudah mendekati tanah makkah saat nabi pulang dari bepergian. Nabi telah memberi contoh bagaimana dalam hidup berbangsa dan bernegara hal ini dapat dilihat pada piagam madinah yang merupakan langkah konstitusi pertama dalam mengatur kehidupan berbangsa. Dan nabi juga mengajarkan toleransi antar umat beragama bukan toleransi dalam agama.

Santri adalah agen perubahan sosial di tengah - tengah masyarakat dan pada dewasa ini santri dihadapkan dengan realita sosial yang memprihatinkan, tingkat kemiskinan yang masih tinggi, penyalahgunaan narkoba, munculnya paham komunis, masyarakat yang dijajah secara sosial budaya, ekonomi bahkan ideologi dan hal hal lain yang dapat mengancam keutuhan NKRI. Dan yang paling bahaya adalah pemuda bangsa ini sedang dilemahkan sehingga pada akhirnya akan terbentuk pemuda yang tidak berkarakter, tidak punya jati diri dan lupa Indonesia. Ini merupakan ancaman serius bagi bangsa ini dan dengan segala yang diajarkan di Pesantren santri diharapkan mampu untuk menuntaskan permasalahan-permasalahan ditengah masyarakat tersebut.






Kita (Santri) adalah orang Indonesia yang beragama islam, bukan orang islam yang kebetulan berada di Indonesia. Sebagai agen perubahan sosial ditengah - tengah masyarakat maka santri harus benar-benar tahu akan kemaslahatan, harus peka dan waspada terhadap segala sesuatu yang mengancam stabilitas dan keutuhan NKRI dan mampu bersaing dalam segala aspek kehidupan dalam hidup berbangsa dan bernegara santri harus ingat.... Cinta Tanah Air (Nasionalisme) dan PBNU (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, UUD 45 dan yang terakhir kita harus PD (percaya diri menjadi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Comments